Pengaruh Suhu dan pH terhadap Amonia

Oleh - 14 Mei 2024

Suhu dan pH memiliki pengaruh yang signifikan pada siklus nitrogen dalam air, termasuk khususnya pada amonia (NH3/NH4+). Berikut adalah hubungan antara suhu dan pH terhadap amonia dalam air:

  1. Pengaruh Suhu terhadap Amonia: Suhu air memengaruhi keseimbangan antara bentuk amonia beracun (NH3) dan bentuk amonia yang kurang beracun (NH4+). Suhu yang lebih tinggi cenderung meningkatkan produksi amonia dalam air. Ketika suhu naik, laju metabolisme organisme akuatik dan bakteri juga meningkat, yang dapat meningkatkan produksi amonia melalui proses ekskresi dan dekomposisi bahan organik. Amonia dalam bentuk NH3 adalah bentuk yang lebih beracun dan mudah diserap oleh organisme akuatik.

  2. Pengaruh pH terhadap Amonia: pH air juga memengaruhi keseimbangan antara bentuk amonia beracun (NH3) dan bentuk amonia yang kurang beracun (NH4+). Ketika pH meningkat (lebih basa), jumlah NH3 dalam air meningkat karena NH3 adalah bentuk dominan dari amonia pada pH yang tinggi. Sebaliknya, ketika pH menurun (lebih asam), jumlah NH4+ meningkat karena NH4+ adalah bentuk dominan dari amonia pada pH yang rendah.

  3. Hubungan Antara Suhu dan pH: Suhu dan pH dapat saling memengaruhi. Perubahan suhu dapat mempengaruhi pH air melalui pengaruhnya terhadap laju reaksi kimia dalam air. Sementara itu, perubahan pH dapat mempengaruhi ketersediaan amonia dalam air karena keseimbangan antara NH3 dan NH4+ yang dipengaruhi oleh pH.

enter image description here

  1. Amonia (NH3): Amonia dalam bentuk NH3 adalah bentuk molekuler yang tidak terionisasi dari senyawa amonia. NH3 merupakan bentuk yang lebih beracun dari amonia dan lebih mudah diserap oleh organisme hidup, termasuk ikan. Kadar NH3 dalam air meningkatkan risiko keracunan pada ikan dan organisme akuatik lainnya.

  2. Ion Amonium (NH4+): Ketika amonia bereaksi dengan air, sebagian dari molekul amonia dapat terionisasi, membentuk ion amonium (NH4+). NH4+ adalah bentuk ionik dari amonia yang kurang beracun daripada NH3. Pada pH yang lebih tinggi, NH3 menjadi bentuk yang lebih dominan, sedangkan pada pH yang lebih rendah, NH4+ lebih dominan.

Keseimbangan antara NH3 dan NH4+ dalam air sangat dipengaruhi oleh pH lingkungan. Pada pH yang tinggi (alkalis), lebih banyak NH3 terbentuk, sementara pada pH yang rendah (asam), lebih banyak NH4+ yang terbentuk. Karena NH3 lebih beracun daripada NH4+, perubahan pH dapat memengaruhi risiko keracunan amonia pada organisme akuatik. Dalam budidaya perikanan, pemantauan dan pengaturan pH lingkungan air adalah penting untuk mengelola kadar amonia dan menjaga kesehatan ikan dan ekosistem akuatik.

Dalam budidaya perikanan, pemahaman tentang hubungan antara suhu, pH, dan amonia penting untuk mengelola kualitas air secara efektif. Fluktuasi suhu dan pH yang signifikan dapat memengaruhi keseimbangan amonia dalam air dan menyebabkan stres pada ikan. Oleh karena itu, pembudidaya ikan sering memantau dan mengelola baik suhu maupun pH air dalam sistem budidaya mereka untuk mempertahankan kondisi lingkungan yang optimal bagi organisme akuatik. Selain itu, tindakan seperti penambahan bakteri nitrifikasi atau penambahan bahan kimia penurun pH dapat digunakan untuk mengelola keseimbangan amonia dalam air.



Bahar Nurdini

Seorang Guru Perikanan, Guru Penggerak, Web Designer, Founder Perikanan.id dan Kelas Online. Memiliki ketertarikan dengan Informasi Teknologi dan Dunia Pendidikan. Informasi lengkap bisa Anda kunjungi link ini